Japan

Apaato di Takarazuka Japan

21.38.00

Apartement di Jepang
Tangga Menuju Lt.2 Apartement Japan

Masih lanjutan kisah Winter Holiday Japan

Sekitar satu jam perjalanan dari bandara akupun sampai di rumah sachiko, di daerah Takarazuka. Rumah  yang berupa mansion semi modren ini berada di lantai 2. Seperti kebanyakan mansion yang ada di Jepang, di rumah Sachiko atau okaasan juga terdiri dari genkan (beranda tempat sepatu), ofuro, wastafel, dan wc, kemudian juga ada 4 milik, 1 dapur dan ruang tengah yang terdiri dari ruang televisi dan meja makan. Kebanyakan rumah di Jepang khususnya rumah Sachiko tidak memiiki ruang tamu khusus seperti rumah di Indonesia. Ruangannya serba praktis dan bisa digunakan untuk apa saja. Jendela dan pintu pun semuanya rata-rata menggunakan pintu geser yang bisa saling terhubung antara ruangan satu dan yang lainnya.

Di depan rumah :)

Apartement di Jepang
Apartement di Jepang

Rumah Okaasan sangat indah dan elegan. Beliau sangat menyukai warna-warna soft seperti pink lembut atau peach. Setiap sudut ruangan selalu terpampang jam dan kalender. Bagi orang Jepang mengingat hari dan waktu itu sangat penting. Baik di kamar, ruang makan, di wc, ofuro, wastafel atau pun dapur, semua tempat rata-rata ada kalender dan jam. Sangat terlihat orang Jepang disiplin dengan waktu.

Genkan

Genkan di Rumah Jepang
Genkan

Bofet cantik di samping genkan

Bofet mini cantik
Bofet mini Cantik

Di setiap sudut ruangan pun juga selalu terletak tong sampah dan tissue. Tong sampah di rumah orang Jepang gak hanya 1 atau 2, tapi hampir di setiap ruangan ada tong sampah. Tong sampah pun juga beragam. *Untuk pembahasan tong sampah nanti akan aku jelasin lagi* Begitu juga dengan tissue. Di meja makan, ruang santai, dapur, wastfel, wc, dan kamar, rata-rata ada tissue di atas meja mereka. 

Ofuro dan kamar mandi

Ofuro - Kaman mandi di Jepang
Ofuro - Kaman mandi di Jepang
Sampai di rumah okaasan langsung menyuruhku untuk cuci tangan dan kumur-kumur 3x agar aku tidak masuk angin. Bagi kebanyakan orang Jepang cuci tangan saat sampai di rumah sepertinya sudah kebiasaan. Okaasan langsung menyiapkan tempat duduk dan menghidupkan pemanas. Sambil menyiapkan sarapan+makan siang, beliau kemudian juga menyuruhku untuk masuk koutatsu (meja pemanas) kalau aku merasa kedingingan dan menyuguhkan beberapa makanan sambil menuggu masakan okaasan selesai. 

Wastafel dan Mesin cuci

Wastafel di Apato Jepang
Wastafel di Apato Jepang

Di musim dingin orang Jepang sangat suka masuk koutatsu. Saat itu okaasan juga menyuguhkan ku sebuah jeruk dan beliau berkata "Ketika musim dingin, koutatsu + jeruk tandanya orang Jepang". Jadi bagi kebanyakan orang Jepang, koutatsu sudah menjadi budaya selama musim dingin. Dan jeruk meurpakan buah yang sangat banyak di konsumsi oleh orang Jepang selama musim dingin ini.

Mikan (jeruk) + koutatsu = Nihonjin (Orang Jepang) :)

Koutatsu (Meja Pemanas) Di Jepang
Koutatsu (Meja Pemanas) Di Jepang

Ruang tengah

Ruangan di Apato Jepang
Ruangan di Apato Jepang

Kedatanganku di rumah ini benar-benar sangat disambut hangat. Aku benar-benar merasa sangat bahagia. Dengan segera makanan buatan okaasan pun selesai. Saat itu aku makan udon. Sejenis mie Jepang dengan beberapa tambahan lainnya. Awalnya aku sedikit cemas dengan kondisi perut yang emang lapar dan perih banget tiba-tiba harus makan mie. Aku memang sedikit bermasalah dengan perut, dengan perut lapar aku langsung menghabiskan udon. Seperti yang sudah diduga perutku memang perih karena memang belum ada makan nasi dan lapar malah langsung makan mie. Tapi setelah beberapa saat dan ngemil kue-kue yang ada di atas meja, perutku mulai kembali normal. *penyesuain dulu ni perut ceritanya*

Oudon buatan okaasan :D

Udon Lezat di Jepang
Masakan Okaasan Udon

Setelah makan, okaasan langsung memperlihatkan kepadaku sebuah ruangan yang berisi baju-baju. Disana okaasan telah meletakkan beberapa pakaian hangat yang bisa aku pakai dsini ataupun yang ingin aku bawa pulang ke Padang. Disana juga okaasan memperlihatkan beberapa barang pemberian dari teman beliau. Beliau mengatakan itu oleh-oleh dari teman baiknya. Disana juga ada sebuah yukata cantik pemberian dari nenek yang tinggal di bawah rumah. Aku lagi-lagi terharu, karena belum bertemu dengan mereka pun, bahkan ini masih hari pertama, tapi aku telah mendapatkan begitu banyak oleh-oleh.

Setelah itu aku langsung menghidukan laptop dan berusaha menghubungi keluargku kalau aku telah sampai dengan selamat. Seketika itu juga aku dan papa langsung video call. Sangat terlihat wajah bahagia papa ketika aku telah berada di rumah sachiko. Aku melihat sekeliling rumah dan merasakan hawa dingin di tempat aku berada sekarang. Lagi-lagi ini semua seperti mimpi.

Aku masuk ke dalam dan mulai mengemasi barang-barang. Di rumah ini okaasan telah menyiapkan sebuah kamar untukku. Sebelumnya ini kamar Yoshimi, adik Sachiko. Tapi karena saat ini dia hidup nge-kos di Osaka, jadi kamar itu sekarang tidak dihuni, dan aku bebas memakainya. Bahkan disana juga disediakan sebuah lemari khusus untukku. Keranjang pakaian, sebuah meja lengkap dengan tissue dan jam weker. Dan sebuah kasur empuk dengan pemanas dan juga selimut yang tebal.

Ini hiasan buatan okaasan. -Shadow Box- :)
(akan di jelasakan pada sesi beikutnya)

Shadow Box - Salah satu seni kreatif dari kertas di Jepang
Shadow Box - Salah satu seni kreatif dari kertas di Jepang
Setelah menyusun barang dan mengeluarkan isi koper, aku pun memberikan beberapa oleh-oleh yang aku bawa dari Padang untuk sachiko, dan okaasan. Aku memberikan sebuah kotak perhiasan cantik untuk okaasan dan sebuah kotak pensil rajutan minang untuk sachiko. Serta makanan-makanan kecil khas minang. Aku juga membawa rendang yang dibuat mama. Saat okaasan menyicipi rendang, beliau sangat suka walau terakhirnya sedikit terasa pedas bagi beliau.

Aku juga sangat bersyukur mereka sangat senang dengan oleh-oleh pemberianku. Dari semua oleh-oleh dan makanan yang aku bawa, okaasan sangat suka kacang balado. Aku juga kaget, kacang balado yang menurutku cukup berminyak dan mungkin orang Jepang tidak suka, ternyata itu sangat favorit bagi ibu. Aku sendiri jadi menyesal karena hanya membawa kacang itu sedikit karena cemas dengan bagasi yang kelebihan.

Aku dan Okaasan di meja makan :)

Orang tua dia Jepang
Efni dan Okaasan

Di beranda rumah di samping ruang makan.. :)

Beranda Apato Jepang
Beranda Apato Jepang

Ini di jalanan depan rumah \(^.^)/

Suasana Jalanan di Jepang menuju stasiun
Suasana Jalanan di Jepang menuju stasiun

Sekitar 1 jam aku pun istirahat sambil kembali online. Aku menanyakan apakah di rumah ini ada wifi. Dan aku bersyukur ternyata sachiko punya wifi yang bisa dibawa-bawa. Ukurannya kecil sebesar Handphone. Memang khusus wifi dan sangat praktis. Jadi selama di Jepang aku bisa menggunakan handphone ku untuk berkomunikasi dengan signal wifi.

You Might Also Like

0 komentar

Hii All.. Thanks for visiting my blog.. Please leave your comment and connect each other.. Thankyou ^.^